Senin, 09 Februari 2015

Malaysia Bangun Pos Permanen Bikin "Iri" Petinggi TNI AL

Guspurlatim, Laksamana Pertama I Nyoman Gede Ariawan SE saat mengunjungi wilayah perbatasan RI--Malaysia di Kabupaten Nunukan, Sabtu (7/2). Foto: MUH. ERWINSYAH/RADAR NUNUKAN/JPNN

Komandan Gugus Tempur Laut Armada Timur (Guspurlatim) Laksamana Pertama I Nyoman Gede Ariawan SE saat memimpin Operasi Perisai Sakti 15 di kawasan perairan Ambalat menyempatkan memantau pos perbatasan yang dibangun pemerintah Malaysia.

Menurutnya, pembangunan pos pengawasan milik Malaysia yang berhadapan dengan pos pengawasan Indonesia merupakan hal yang wajar. Apalagi, pihak Malaysia ini membangun di wilayahnya.

“Saya sudah mengunjungi dan melihat langsung beberapa kondisi pos milik Indonesia yang ada di perbatasan ini. Tentu menjadi laporan saya untuk disampaikan ke pimpinan saya nantinya,” ungkap I Nyoman Gede Ariawan dilansir Radar Nunukan (Grup JPNN.com), Minggu (8/2).

Dikatakan, jika melihat kondisi bangunan pos milik Malaysia yang permanen, tentu menjadi bahan pertimbangan bagi Indonesia agar ada perimbangan terhadap Pos Sei Pancang Sebatik Utara yang dimiliki saat ini agar dibangun secara permanen juga.

“Kondisi ini segera dilaporkan ke pimpinan lalu disampaikan ke bapak Presiden Jokowi agar cepat dilakukan perimbangan. Mudah-mudahan pos perbatasan akan dibangun secara permanen,” ungkapnya.

Selain melakukan operasi, kedatangan jenderal bintang satu ini juga memberikan pengarahan kepada seluruh prajurit TNI AL yang bertugas menjaga wilayah perbatasan di Nunukan.

Dia menyampaikan, selama 3 hari operasi di perairan Ambalat, tidak lagi ditemukan keberadaan kapal asing yang mencoba masuk ke wilayah perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab, keberadaan 5 KRI dan 1 pesawat serta dukungan 850 prajurit TNI AL sepanjang wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang meliputi Nunukan, Tarakan, Manado dan Makassar disiagakan dalam operasi tersebut.

“Pesawat yang dimaksud adalah pesawat fix wing Patih 850 dibawah kendali saya langsung. Jika dibutuhkan, segera akan bergerak ke Nunukan, Manado dan wilayah kerja operasi perisai sakti untuk mengamankan wilayah,” lanjut Danguspurlatim yang memiliki wilayah kerja mulai dari Jawa Tengah hingga Pulau Papua ini.

Ketika KRI Tombak 629 yang ditumpangi orang nomor 1 di Guspurlatim ini berlabuh di dermaga Lanal Nunukan, Laksamana Pertama I Nyoman Gede Ariawan disambut dengan simulasi aksi penyergapan teroris yang diperagakan oleh perajurit TNI AL yang bertugas di Pangkalan TNI AL Nunukan.

Setelah aksi penyergapan selesai, Komandan Guspurlatim memberikan apresiasi dengan mengacungkan jempol kepada seluruh prajurit TNI AL yang ikut berperan dalam skenario penyergapan teroris tersebut.(*/jab/oya/jpnn)

  JPNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...