Senin, 18 Agustus 2014

[World Article] Kisah Penangkapan Osama Bin Laden

No American was yet inside the residential part of the compound. The operatives had barely been on target for a minute, and the mission was already veering off course. Photoillustration by John Ritter.Photoillustration by John Ritter.

Pada malam penyerangan, sang komandan tim mengenakan baju dan celana kamuflase padang pasir digital, pistol Sig Sauer P226 dengan peredam dan amunisi ekstra, camelback untuk minum, dan gel shot untuk endurance. Dia memegang senapan laras pendek M4 dengan peredam (anggota SEAL lainnya memilih memakai Heckler & Koch MP7), kantong obat untuk korban tertembak di saku baju belakang. Didalam sakunya terdapat peta rumah yg sudah dilaminasi. Di saku lainnya ada buku kecil berisi foto dan deskripsi badan dari orang orang yang diduga berada didalam. Dia juga menggunakan headset untuk berkomunikasi dan menghindari suara sekeliling. Paling sedikit dalam penyerangan ini ada 3 anggota SEAL yang turut berpartisipasi dalam operasi penembak runduk dilepas pantai Somalia April 2009 yang membebaskan Richard Philips, kapten kapal Maersk Alabama, dengan 3 pembajak tewas.

Pada Oktober 2010, satu tim Devgru mencoba membebaskan Linda Norgrove, sukarelawan berkebangsaan Skotlandia yang diculik di sebelah Timur Afghanistan oleh Taliban. Dalam penyerbuan tempat persembunyian Taliban, salah seorang anggota SEAL melemparkan sebuah granat, dan tidak menyadari bahwa Norgrove ada didekat situ. Dia tewas akibat ledakan. Kesalahan ini menghantui anggota SEAL yang terlibat, dan tiga orang dari mereka dikeluarkan dari DEVGRU.

Perburuan pertama paling serius dilakukan pemerintah Amerika ditahun 2001 untuk membunuh “Crankshaft” alias Osama bin Laden.

45 menit sesudah kedua Black Hawk lepas landas, 4 MH-47 Chinooks diterbangkan dari tempat yang sama di Jalalabad. 2 dari mereka terbang ke perbatasan, dan mendarat siaga di sisi wilayah Afghanistan, sedangkan 2 lainnya terus terbang ke wilayah Pakistan. Pengiriman 4 Chinook adalah keputusan spontan dimenit-menit akhir oleh Presiden Barack Obama karena dia ingin merasa yakin bahwa mereka dapat bertempur hingga keluar dari wilayah Pakistan. 25 anggota SEAL dari DEVGRU ditambahkan, ditarik dari squadron yang sedang ditempatkan di Afghanistan, dan duduk didalam kedua Chinook yang siaga diperbatasan, pasukan ini akan dipanggil bila misi meleset dan dalam bahaya. Chinook ketiga dan keempat diperlengkapi masing-masing dengan dua buah M134 minigun. Mereka mengikuti jalur yang sama dengan Black Hawk tetapi mendarat di suatu tempat di sebelah utara Pakistan. Rumah terdekat dari tempat pendaratan adalah setengah mil. Dan didarat, baling baling terus berputar selagi para awak memonitor sekeliling bilamana ada pespur atau heli Pakistan. Salah satu Chinooks membawa kantong bahan bakar dengan maksud bila diperlukan jika ada heli yang membutuhkan bahan bakar.

Satu bulan sebelum pilpres 2008, Obama sedang berada dalam debat kandidat di Universitas Belmont, Nashville dengan capres McCain. Seorang wanita bertanya kepada Obama, apakah dia akan mengejar para pemimpin Al Qaeda di Pakistan, walaupun itu artinya menyerang sebuah negara sahabat. Obama menjawab, ”Jika kita melihat Osama bin Laden dan pemerintah Pakistan tidak sanggup, atau tidak ingin menangkap, maka saya pikir kita harus bertindak, dan kita akan menangkapnya. Kita akan membunuh bin Laden. Kita akan menghancurkan Al Qaeda. Itu adalah prioritas utama keamanan negara.”

Di bulan Agustus 2010, Panetta memberi kabar gembira bahwa analis CIA mempercayai bahwa mereka menemukan kurir bin Laden, seorang lelaki berumur tiga puluhan bernama Abu Ahmed al-Kuwaiti. Kuwaiti mengendarai SUV berwarna putih dengan penutup ban serep dibelakang dengan gambar badak putih. Sejak saat itu CIA trus memonitor kendaraan tsb.

Suatu hari, sebuah satelit menangkap gambar SUV masuk kedalam sebuah kompleks di Abbottabad. Para agen memastikan bahwa Kuwaiti tinggal disitu, mereka membuat pos pengamatan di area tsb untuk memonitor, yang terdiri dari 3 lantai rumah utama, sebuah rumah untuk tamu, dan beberapa bangunan kecil. Mereka perhatikan bahwa penghuni kompleks itu tidak membuang sampah, melainkan membakar sampah mereka sendiri. dan mendapati bahwa kompleks ini tidak mempunyai sambungan telepon atau internet. Kuwaiti dan saudara laki lakinya keluar masuk kompleks untuk beraktivitas, tetapi seorang lainnya, yang tinggal di lantai tiga, tidak pernah meninggalkan kompleks. Bila orang ketiga ini keluar dari lantai tiga, dia hanya berada didalam dinding kompleks. Beberapa analis menduga bahwa orang ketiga ini adalah bin Laden, CIA memberi nama “the pacer”.

Berbagai cara dilakukan untuk mengetahui siapa didalam kompleks tsb. CIA meningkatkan usaha mendapatkan informasi intelijen, dalam laporan di The Guardian, seorang medis yang bekerja untuk CIA melakukan imunisasi gratis disekitar Abbottabad, dengan harapan mendapatkan contoh DNA dari anak-anak bin Laden. (akhirnya, tidak ada seorangpun dari dalam kompleks yang mendapatkan imunisasi)

Akhir 2010, Obama memerintahkan Panetta untuk memulai opsi penyerangan militer pada kompleks tsb. Panetta menelepon Vice Admiral Bill McRaven, anggota SEAL yang mengepalai JSOC. Secara tradisi, angkatan darat mendominasi komunitas operasi khusus, tetapi beberapa tahun belakangan, SEAL menjadi lebih dominan. Komandan McRaven pada waktu penyerangan, Eric Olson – Kepala Komando Operasi Khusus atau SOCOM – adalah seorang Admiral yang pernah menjabat sebagai Komandan DEFGRU. Di bulan Januari McRaven menanyakan seorang perwira JSOC bernama Brian, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai wakil komandan DEFGRU, untuk membuat perencanaan penyerangan. Di bulan berikutnya, Brian boyongan ke sebuah kantor tak bernama milik CIA di Langley Virginia. Brian menutupi seluruh dinding kantor dengan peta-peta topografi dan gambar-gambar satelit dari kompleks di Abbottabad. Dalam keadaan normal, Brian dan enam perwira JSOC berada dalam BKO Pusat Anti Teroris CIA bagian Pakistan/Afghanistan, tapi dalam prakteknya mereka beroperasi sendiri.

Hubungan antara pasukan khusus dan CIA dapat dilihat sejak lama yaitu ketika Perang Vietnam. Garis antara kedua komunitas ini menjadi lebih kabur ketika perwira –perwira CIA dan personil-personil militer bertemu pada banyak penugasan di Iraq dan Afghanistan. “Orang-orang ini tumbuh bersama,” ujar seorang pejabat senior di Kementrian Pertahanan. “Kita berada didalam sistim mereka dan sebaliknya, dan bahasa operasi kita sama.” (contoh yg bisa dilihat kasat mata adalah, Jenderal David H Petraeus, mantan Panglima di Irak dan Afghanistan, sekarang menjadi Direktur CIA, dan Panetta menjadi Kepala di Kementerian Pertahanan). Misi bin Laden – direncanakan oleh CIA dan diotorisasi dibawah status legal CIA tetapi dilakukan oleh para operator dari DEVGRU angkatan laut – mengakibatkan peningkatan hubungan ketingkat lebih tinggi bagi kedua institusi. Mantan asisten penasihat CIA John RAdsan mengatakan, penyerbuan Abbottabad menjadikan “suatu penggabungan yang komplit atas JSOC kedalam operasi CIA.”

Brian mengundang James, Komandan DEFGRU Squadron Merah, dan Mark seorang perwira untuk bergabung di kantor CIA. Mereka menghabiskan 2 minggu lebih untuk mencari jalan masuk kedalam rumah bin Laden. Salah satu opsi adalah menerbangkan helicopter ke suatu tempat diluar Abbottabad dan menurunkan pasukan yang masuk kedalam kota secara senyap berjalan kaki. Akan tetapi risiko yang tinggi akan terindentifikasi dan keletihan pasukan setelah tiba di TKP. Para perencana berencana untuk membuat terowongan, atau mencari kemungkinan apakan bin Laden mempunyai terowongan untuk pelarian. Gambar yang diberikan oleh National Geospatial menunjukkan bahwa tanah bangunan ini berdiri diatas kawasan air, dan sangat tidak mungkin untuk membuat terowongan. Akhirnya, para perencana sepakat bahwa yang paling masuk akal adalah terbang dan masuk dari udara kedalam kompleks. “Operasi khusus adalah tentang apa yang tidak dipikirkan, dan mungkin yang paling tidak dianggap adalah kemungkinan bahwa sebuah helicopter datang, menurunkan personil di atap, dan dihalaman,” kata perwira pasukan khusus itu.

Pada 29 Maret, McRaven membawa rencana itu kehadapan Obama. Para penasihat Presiden terbelah dalam bersikap, sebagian mendukung rencana tsb, sebagian percaya akan pemboman akurat dari udara, dan sebagian lain meminta bersabar hingga informasi intel dapat lebih akurat. Menteri Pertahanan Robert Gates, adalah salah satu penentang penyerbuan dengan helicopter. Gates mengingatkan koleganya bahwa dia berada di Situation Room Presiden Carter ketika para pejabat militer mempresentasikan Eagle Claw – Operasi Delta Force ditahun 1980 yang bertujuan untuk membebaskan para sandera Amerika di Teheran tetapi berakhir dengan kecelakaan di padang pasir Iran, dan mengakibatkan 8 personil militer Amerika tewas.”Mereka katakan bahwa ide ini dulu juga bagus”, ujar Gates.

Dia dan Jenderaj james Cartwright Wakil PANGAB, mendukung pemboman dengan bomber B-2 Spirit. Opsi ini menghindari Amerika menginjak tanah negeri Pakistan. Tetapi angkatan udara menghitung bahwa dibutuhkan 32 bom pintar, masing-masing berbobot 2000 pound, untuk penetrasi 30 kaki dibawah tanah, dan memastikan bahwa semua bunker akan hancur. “Dengan amunisi sebanyak itu meledak sama saja dengan terjadinya gempa bumi,” kata Cartwright. Prospek meratakan kota di Pakistan menyebabkan Obama diam. Opsi B2 dibatalkan, dan memerintahkan McRaven untuk mempersiapkan penyerangan.

Brian, James, and Mark memilih sebuah tim terdiri dari 24 anggota SEAL S Squadron Merah dan memerintahkan mereka untuk melapor di sebuah hutan di Propinsi North Carolina untuk sebuah latihan pada 10 April. (Squadron Merah adalah satu dari empat Squadron di DEFGRU, dimana total keseluruhan operator sekitar 300 personil). Tidak ada anggota SEAL, kecuali James dan Mark, menyadari bahwa itu adalah contoh kompleks bin Laden sampai ketika seorang perwira masuk kedalam kantor. Dia menemukan jenderal berbintang 2 dari markas JSOC duduk dengan Brian, James, Mark dan beberapa analis dari CIA. Dia langsung berpikir bahwa ini sudah pasti bukan pelatihan. Kompleks contoh yang sudah dibuat lengkap dengan dinding dan pagar. Tim ini menghabiskan 5 hari dalam melakukan maneuver disana.

Rencana penyerangan sekarang menjadi lebih rinci. Heli pertama akan terbang rendah di halaman, menurunkan tali dan meluncurkan keduabelas anggota tim. Heli kedua akan terbang ke sebelah sudut utara kompleks dan menurunkan penerjemah Ahmed, anjing bernama Cairo dan empat anggota SEAL, yang akan menjaga perimeter kompleks. Kemudian helicopter akan terbang diatas rumah, dan James beserta 6 personil sisa anggota akan turun diatap. Jika semua sesuai rencana, Ahmed akan menenangkan para tetangga yang datang. Anggota SEAL dan anjing akan membantu bila diperlukan. Lalu bila bin Laden sulit ditemukan, Cairo dapat dikirim kerumah untuk mencari dinding atau pintu tersembunyi.” Ini bukanlah operasi yang sulit,” seorang perwira pasukan khusus berkata. “ ini seperti menyerang target di McLean” – daerah elit diluar Washington DC Virginia.

Sebuah pesawat penuh dengan tamu tiba pada 21 April malam. PANGAB Admiral Mike Mullen, beserta Olson dan McRaven, duduk bersama personil CIA didalam hangar, begitu pula dengan Brian, James, Mark dan para pilot untuk mempresentasikan penyerangan, yang diberi nama Operasi Tombak Dewa Neptunus (Operation Neptune Spears). Walaupun JSOC terlibat jauh dalam operasi ini. namum misi ini tetap resmi dibawah operasi rahasia CIA. Pendekatan operasi secara rahasia diperlukan untuk membuat Gedung Putih dapat menyembunyikan keterlibatannya, jika terpaksa. Sebagaimana pejabat anti teroris menyebutkan, ”Jika anda mendarat dan semua memburu anda, maka anda harus secepatnya pergi dan merahasiakannya.” Sesudah menjelaskan kronologi operasi, para operator menanyakan pertanyaan penting: Bagaimana bila banyak orang mengepung kompleks? Apakah anggota SEAL diperkenankan untuk menembak sipil? Olson, penerima bintang jasa Silver Star untuk keberanian ketika kejadian Black Hawk Down 1993 di Mogadishu, Somalia, khawatir kehancuran sisi politis bila sebuah helicopter Amerika tertembak didalam wilayah Pakistan. Sesudah tanya jawab selama satu jam, para tamu kembali ke Washington. Dua hari kemudian, para anggota SEAL terbang kembali ke Dam Neck, markas mereka di Virginia.

Pada Selasa malam 26 April, para anggota SEAL naik Boeing C-17 globemaster di lanud AL Oceana, bebarapa mil dari Dam neck. Sesudah transit mengisi bahan bakar di lanud Ramstein Jerman, C-17 terbang ke lanud Bagram, di utara Kabul. Para anggota SEAL bermalam di Bagram dan pindah ke Jalalabad hari kamis.

Pada Minggu pagi 1 Mei, para pejabat Gedung Putih membatalkan semua pertemuan. Dan mengubah Situation Room menjadi War Room. Jam sebelas, para penasihat utama Obama mulai berkumpul di meja konperensi. Hubungan video ke Panetta di markas CIA, McRaven di Afghanistan. (Ada paling sedikit 2 pusat komando lagi, satu di Pentagon, dan satu lainnya didalam kedutaan Amerika di Islamabad.)

Brigjen Marshall Webb, wakil komandan JSOC, duduk dikursi diruang sebelah dan mengaktifkan laptopnya. Dia membuka beberapa chat window yang membuat dirinya, dan Gedung Putih, dapat berhubungan dengan para komandan tim. Ruangan dimana Webb berada mempunyai gambar video langsung target, yang dilakukan oleh pesawat nir awak RQ 170 yang terbang diketinggian 15 ribu kaki diatas Abbottabad. Para perencana JSOC, memastikan operasi serahasia mungkin, dan memutuskan tidak menggunakan tambahan pespur atau bomber. Dan SEAL beraksi sendirian.

Obama kembali ke Gedung Putih jam 2 siang, sesudah bermain golf di lanud AU Andrews. Black Hawk berangkat dari Jalalabad 30 menit kemudian. Jam hampir menunjukkan pukul 4 sore, Panetta mengumumkan di Situation Room bahwa kedua helicopter mendekati Abbottabad. Obama berdiri. ”Saya harus melihat langsung ini,” katanya, berjalan keruang sebelah dan mengambil tempat duduk disebelah Webb. Wapres Biden, Menhan Gates, dan Menlu Hillary Clinton ikut beserta lainnya yang dapat masuk ke ruangan kantor kecil itu. Di kantor dengan layar LCD kecil itu terlihat sebuah heli berwarna abu-abu hitam putih berada diatas kompleks dan dalam kesulitan.

James dan anggota SEAL lainnya di Heli kedua hanya dapat melihat dari sisi Utara. Pilot di heli kedua tidak mengetahui koleganya sedang mendapatkan tembakan atau mengalami kesulitan mekanik, membatalkan rencananya untuk terbang diatas atap. Melainkan mendaratkan helikopter yang diterbangkannya dilapangan rumput diseberang jalan dari rumah tsb.

Setelah beberapa menit, kedua belas anggota SEAL didalam heli yang jatuh, sudah kembali tenang, waspada dan meneruskan misi. Mereka telah melakukan banyak operasi selama 9 tahun terakhir yang membuat mereka tegar. Beberapa bulan sesudah penyerangan, media sering memberitakan bahwa tantangan operasi Abbottabad sebanding dengan operasi Eagle Claw dan kecelakaan Black Hawk Down, tetapi seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan mengatakan, “Ini bukanlah satu dari tiga misi. Ini adalah satu dari hampir 2000 misi yang dilakukan selama beberapa tahun, hampir setiap malam.” Dia menyukai penyerangan malam rutin untuk “memotong rumput”. Pada malam 1 Mei saja, pasukan khusus yang ditempatkan di Afghanistan melakukan 12 misi, dan menangkap atau membunuh antara 15-20 target.

3 anggota SEAL masuk kerumah tamu sedangkan Sembilan anggota lainnya menerobos melalui pintu lain masuk kedalam halaman rumah utama. Ketika 3 anggota kelompok kecil berada disudut berhadapan dengan pintu rumah tamu, mereka melihat Kuwaiti sedang berlari didalam untuk memberitahu istri dan anaknya. Pengindera malam pasukan Amerika dapat melihat Kuwaiti sedang memakai baju gamis, dan mengambil senjata dan kembali keluar dimana langsung ditembak oleh anggota SEAL dan tewas.

Diluar dinding kompleks, Ahmed si penerjemah, melakukan penjagaan didepan rumah bin Laden, seperti anggota polisi preman Pakistan. Dia berpura pura sambil mengenakan baju gamis ditutup dengan jaket rompi. Dia, beserta anjing bernama Cairo, dan keempat anggota SEAL bertanggung jawab mengamankan keamanan perimeter rumah selagi James dan keenam anggota SEAL - yang seharusnya diturunkan diatap - masuk kedalam. Bagi tim yang berjaga diluar tembok, 15 menit pertama tidak ada kejadian sama sekali. Para tetangga pasti mendengar suara helicopter terbang rendah, apalagi suara jatuh, ledakan dan suara tembakan, tetapi tidak ada yang keluar. Satu orang saat kejadian sempat menulis di twitter nya;” ada helicopter terbang diatas Abbottabad jam 1 malam (suatu yang jarang terjadi).”

Sampai detik ini, operasi ini dimonitor oleh berbagai pejabat dari pertahanan, intelijen dan pemerintahan dari video yang dipancarkan dari pesawat nir awak. Para anggota SEAL tidak menggunakan helm berkamera, seperti diberitakan sebelumnya oleh laporan CBS. Tidak ada anggota yang tahu persis pembagian ruang didalam rumah, dan mereka sangat sadar akan kemungkinan menghentikan perburuan terbesar dalam sejarah Amerika dalam menit-menit ini, dan akibatnya, beberapa ingatan mereka – dimana berita ini didasarkan – mungkin bisa diperdebatkan.

Ketika anak-anak Abrar (saudara Kuwaiti) lari mencari perlindungan, para anggota SEAL mulai membersihkan lantai 1 rumah utama, ruang demi ruang. Walaupun mereka sempat berpikir bahwa rumah tsb mungkin ditanam jebakan, tapi dengan adanya anak-anak menggugurkan pikiran itu. Apapun itu, faktor keamanan tetap diterapkan. Ada pintu besi yang dikunci didepan tangga mengarah ke lantai 2, yang membuat lantai dasar seperti sebuah kandang.

Sesudah meledakkan pintu dengan bahan peledak C4, tiga anggota SEAL naik keatas. Ditengah tangga, mereka melihat anak laki-laki bin Laden, Khalid yang berumur 23 tahun, mengintip dari sudut. Lalu dia terlihat diujung tangga dengan AK-47. Khalid, yg mengenakan kaos putih, bercelana pendek dan sedikit berewokan, menembak kearah SEAL. (Pejabat anti teroris mengatakan bahwa Khalid tidak bersenjata, tetapi dia tetap dianggap ancaman. “Anda mendapati seorang lelaki dewasa, tengah malam, gelap, melihat anda dari ujung tangga didalam rumah Al Qaeda – maka asumsi anda adalah sedang berhadapan dengan bahaya.”).

Paling tidak 2 anggota SEAL membalas tembakan dan Khalid tewas. Dari buku kecil yang dibawa oleh anggota SEAL, ada 5 orang lelaki dewasa tinggal dikompleks itu. Tiga orang sudah tewas, yang keempat, anak bin Laden lainnya Hamza, yang sedang tidak berada ditempat. Dan yang terakhir adalah bin Laden sendiri.

Sebelum operasi ini dimulai, para anggota SEAL membuat daftar kode nama yang berasal dari huruf kata suku Indian. Setiap kode nama menggambarkan tahap berbeda dalam misi operasi tersebut, seperti; terbang dari Jalalabad, memasuki negara Pakistan, mendekati komplek rumah, dst. “Geronimo” adalah kode dimana bin Laden ditemukan.

Tiga anggota SEAL meninggalkan Khalid yang sudah tewas dan kembali meledakkan sebuah pintu besi lagi untuk menuju ke lantai 3. Lantai 3 sudah gelap gulita, dan ketiga anggota SEAL menggunakan pengindera malam dimana terlihat seorang lelaki tinggi berjenggot sedang mengintip dibalik pintu kamar tidur 10 kaki dari SEAL. Para anggota langsung sadar bahwa mereka sudah menemukan Crankshaft (Pejabat anti teroris menerangkan bahwa SEAL melihat bin Laden pertama ketika mereka sudah dilantai 3, dan menembak tetapi luput).

Para anggota langsung menuju pintu kamar tidur. Anggota pertama SEAL langsung membuka pintu. Dua istri bin Laden berdiri didepan bin Laden. Istri kelima bin Laden, Amal al-Fatah berteriak dalam bahasa Arab. Dia bergerak seperti hendak meledak, anggota SEAL menurunkan bidikan, dan menembak sekali dibagian kaki. Dalam kekhawatiran bahwa satu atau keduanya menggunakan jaket berisi peledak untuk bunuh diri, dia bergerak maju, memeluk keduanya dan bergerak kesamping. Dia yakin dia akan tewas jika mereka meledakkan diri, tetapi dengan memeluk mereka, dia akan dapat meredam ledakan, dan melindungi dua orang rekannya dibelakang. Dikemudian nanti diketahui bahwa keduanya tidak memakai rompi bunuh diri.

Anggota SEAL kedua masuk kedalam kamar, dan membidikkan laser infra merah M4nya kearah dada bin Laden. Kepala Al Qaeda, sedang mengenakan gamis coklat dan tutup kepala sembahyang. Dia diam membeku, dan tidak bersenjata. “Tidak pernah ada sedikitpun keraguan apakah mau menangkapnya – dan itu adalah keputusan sekejab. Tidak ada yang menginginkan dia ditahan, “ ujar perwira pasukan khusus. (Pemerintah berkilah bahwa bin Laden jika dia langsung menyerah, dia dapat ditangkap hidup-hidup).

9 tahun 7 bulan dan 21 hari sesudah 11 September, seorang warga Amerika menarik picu yang menghabiskan nyawa bin Laden. Tembakan pertama, peluru caliber 5.56mm mengenai dada bin Laden. Ketika dia tergeletak, anggota SEAL menembak satu peluru lagi kebagian kepala, persis diatas mata sebelah kiri. Lalu dia memberikan laporan melalui radio komunikasi, ”Untuk Tuhan dan negara – Geronimo, Geronimo, Geronimo.” Sesudah diam sejenak, dia menambahkan,” Geronimo E.K.I.A.” – musuh tewas dalam tugas (enemy killed in action).”

Anggota SEAL yang memeluk mereka, kemudian menahan kedua istri bin Laden, memakaikan borgol plastic dan membawa mereka kebawah. Dua koleganya kemudian berlari keatas membawa kantong jenazah berbahan nylon. Mereka membungkus bin Laden kedalam kantong itu. 18 menit sudah berlalu sejak tim DEFGRU mendarat. Untuk 20 menit kemudian, misi sudah berubah menjadi operasi pengumpulan intelijen.

Empat orang membongkar lantai dua, tas plastic ditangan, mengumpulkan flash drives, CD, DVD dan perangkat keras computer dari ruang tsb, yang sebagian merupakan studio media bagi bin Laden. Dalam minggu-minggu berikutnya, para ahli forensic di CIA memastikan dari bahan-bahan yang ditemukan bahwa bin Laden terlibat lebih jauh dari yang diperkirakan. Dia sedang membuat rencana untuk membunuh Obama dan Petraeus, membuat penyerangan pada peringatan 11 September, dan merencanakan penyerangan pada jalur kereta di Amerika. Baju gamis bin Laden bersulam emas yang dipakai ketika melakukan pidato di video, menggantung dibalik kordem ruang media.

Diluar, para anggota mengumpulkan para wanita dan anak – semuanya diikat dengan borgol plastic – dan mereka duduk menghadap dinding. Sang penerjemah menginterograsi mereka. Hampir semua anak berusia dibawah 10 tahun. Mereka sepertinya tidak tahu siapa yang tinggal dilantai atas rumah, kecuali seorang lelaki tua. Para wanita tidak mau mengakui bahwa lelaki itu adalah bin Laden, walaupun salah satu dari mereka menyebutnya “Sheikh”.

Ketika Chinook datang, seorang anggota medis keluar dan berlutut disebelah jenazah. Dia memasukkan jarum suntik ke badan bin Laden dan mengambil dua sampel bone-marrow. Beberapa lagi sampel diambil menggunakan kapas untuk identifikasi DNA. Satu sampel bone marrow dibawa oleh Black Hawk. Sedangkan satu lainnya dibawa oleh Chinook, beserta jenazah bin Laden.

Kemudian, para anggota SEAL harus menghancurkan Black Hawk. Pilot, yang selalu membawa palu untuk situasi seperti ini, menghancurkan panel instrument, radio dan semua yang bersifat rahasia didalam kokpit. Kemudian anggota demolisi mengambil alih. Mereka meletakkan bahan peledak didekat sistim penerbangan, alat komunikasi, mesin, dan kepala baling baling. “Anda tidak akan dapat menyembunyikan bahwa itu adalah sebuah helicopter,” kata perwira pasukan khusus. “Tapi anda harus membuatnya tidak dapat digunakan.” Para anggota SEAL meletakkan bahan peledak tambahan C4 dibawah badan heli, dan granat didalam. Heli meledak selagi para anggota tim naik ke Chinook. Para wanita dan anak-anak yang ditinggal kelihatan bingung dan takut ketika melihat mereka naik ke helicopter. Amal masih berteriak. Dan ketika api bertambah besar didalam kompleks, helicopter terbang meninggalkan kompleks rumah tsb.

Helikopter-helicopter ini mendarat kembali di Jalalabad sekitar pukul 3 dinihari, dan McRaven beserta kepala CIA di Afghanistan menyambut mereka di landasan. Dua anggota SEAL mengeluarkan kantong jenazah dan membukanya sehingga McRaven dan perwira CIA dapat melihat mayat bin Laden dengan mata kepala mereka. Foto wajah dan tubuh bin Laden diambil. Bin Laden dipercaya memiliki tinggi 6 kaki 4 inci, tetapi tidak ada yang membawa alat ukur untuk memastikannya. Maka seorang anggota SEAL yang memiliki tinggi 6 kaki, berbaring disebelah, dan terukur jenazah lebih panjang kira kira 4 inci. Beberapa menit kemudian, McRaven terlihat di layar konperensi di Situation Room dan memastikan bahwa mayat bin Laden ada di kantong jenazah. Jasad kemudian dibawa ke Bagram.

Selama itu, para anggota SEAL mempunyai rencana untuk membuang mayat bin Laden kelaut – untuk menghapuskan mitos mengenai bin Laden.

Mereka berhasil melakukan hal yang sama sebelumnya.

Sewaktu penyerangan DEFGRU dengan helicopter di Somalia September 2009, mereka menewaskan Saleh Ali Saleh Nabhan, seorang pemimpin tertinggi Al Qaeda di Afrika Timur, dan jenazah Nabhan diterbangkan ke kapal yang sedang berada di lautan India, diberikan perlakuan cara Islam, kemudian dibuang kelaut. Sebelum melakukan hal yang sama, kepala CIA di Riyadh John Brennan menelepon rekannya di intelijen Saudi. Brennan memberitakan apa yang terjadi di Abbottabad dan memberitahu rencana membuang jasad bin Laden dilaut. Brennan tahu, keluarga bin Laden masih merupakan keluarga terpandang disana, dan Osama sendiri adalah warganegara Saudi. Apakah pemerintah Saudi mempunyai keinginan pada jasad tsb? “Rencana anda sepertinya cukup bagus,” ujar rekan Saudi.

Saat matahari terbit, bin Laden diangkut kedalam V-22 Osprey, dikawal oleh perwira penghubung dari JSOC dan seorang anggota polisi militer. Osprey terbang kearah selatan, menuju kapal induk USS Carl Vinson yang sedang berlayar di laut Arab, dilepas pantai Pakistan. Sekali lagi, pihak Amerika akan kembali terbang diatas wilayah Pakistan tanpa ijin.

Beberapa pejabat khawatir Pakistan yang masih merasa dipermalukan atas insiden penyerangan Abbottabad, melarang penerbangan Osprey. Pesawat tsb akhirnya berhasil mendarat tanpa insiden.

Jasan bin Laden dimandikan, dibungkus kain kafan, ditimbang, dan dimasukkan kedalam sebuah kantung. Semua proses ini “berlangsung dalam aturan Islam,” ujar Brennan kepara para jurnalis. Perwira JSOC, polisi militer dan beberapa pelaut meletakkan jasad di elevator terbuka, dan turun kebawah dimana berfungsi sebagai hangar pesawat.

Dari ketinggian antara 20-25 kaki diatas permukaan, jasad bin Laden dibuang kelaut.

Pada 6 Mei, Al Qaeda memastikan kematian bin Laden dan mengeluarkan pernyataan atas kematian seorang martir negara Islam Osama. Pada hari yang sama, Presiden Obama terbang ke Fort Campbell di propinsi Kentucky dimana unit 160 berpangkalan, untuk menemui para anggota DEFGRU dan para pilot yang menjalankan penyerangan. Para anggota SEAL, yang sudah kembali dari Afghanistan seminggu sebelumnya, terbang dari Virginia. Wapres Biden, Tom Dinilon dan belasan penasehat keamanan ikut bersama Obama.

McRaven menyambut Obama dilandasan. (Mereka sudah bertemu di Gedung Putih beberapa hari sebelumnya – Presiden memberi hadiah McRaven sebuah meteran alat ukur.) McRaven mengajak Presiden dan rombongan kesebuah gedung berlantai satu diseberang pangkalan. Mereka memasuki ruangan tanpa jendela, dengan karpet ala kadarnya, lampu fluorescents, dan 3 baris kursi lipat. McRaven, Brian, para pilot dari unit 160, dan James bergantian melaporkan kepada Presiden. Mereka membuat model komplek bin Laden secara 3 dimensi dilantai, dan memakai penunjuk laser untuk menerangkan pergerakan mereka. Gambar satelit kompleks dipasang didinding, begitu juga peta rute penerbangan masuk dan keluar Pakistan. Laporan ini berlangsung sekitar 35 menit. Obama ingin tahu bagaimana Ahmed dapat menjauhkan para tetangga dari TKP, dia juga ingin tahu tentang Black Hawk yang jatuh dan apakah temperature tidak normal di Abbottabad yang menyebabkan jatuh.(Pentagon sedang melakukan penyelidikan tentang kejadian ini)

Ketika James, komandan tim berbicara, dia memulai dengan menyebut semua pos terdepan di Afghanistan Timur yang diberi nama para anggota SEAL yang tewas dalam tugas.

“Semua yang kita lakukan selama 10 tahun terakhir menyiapkan kita untuk ini,” ujarnya kepada Obama. Presiden kagum pada mereka, ujar Ben Rhodes, wakil penasehat keamanan nasional yang ikut bersama Obama. “Kunjungan ke pangkalan yang tidak terlupakan,” tambahnya. “Mereka tahu jabatan Presiden taruhannya untuk ini. Dia tahu taruhan nyawa bagi mereka yang terlibat didalamnya.”

Selagi James membicarakan tentang penyerangan, dia bercerita sedikit tentang tugas Cairo. “Ada anjing juga yang terlibat?” potong Obama. James mengangguk dan berkata bahwa Cairo ada di ruang sebelah. rahang terbungkus, atas permintaan dari Secret Service.

“Saya mau bertemu dengan anjing itu,” kata Obama.

“Jika anda ingin bertemu dengan dia Pak Presiden, saya sarankan membawa makanan,” gurau James.

Obama pergi menemui Cairo, tetapi bungkus rahang anjing itu tetap terpasang. Dan hingga akhir pertemuan, Obama tidak pernah sekalipun menanyakan siapa diantara mereka yang menembak bin Laden.[audacious]

* The original version of this article stated that the SEALs moved to Jalalabad on Wednesday, but in fact they moved on Thursday.

  Newyorker  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...