Selasa, 23 April 2024

[RIP] 2 Helikopter Angkatan Laut Malaysia Tabrakan di Udara

 10 Awak Tewas Dua helikopter Angkatan Laut Malaysia bertabrakan di udara saat latihan di Lumut, Selasa (23/4/2024). Seluruh awak, yakni 10 orang, tewas. (Foto/The Star)

Dua helikopter Angkatan Laut Malaysia bertabrakan di udara saat menjalani latihan di Lumut, Perak, Selasa (23/4/2024). Seluruh awak, yakni 10 orang, dinyatakan tewas.

Insiden ini terjadi selama pelatihan di Stadion TLDM di Lumut.

Menurut pernyataan dari Angkatan Laut, dewan investigasi akan dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut.

"Jasad-jasad telah dibawa ke Rumah Sakit Pangkalan Angkatan Laut di Lumut untuk tujuan identifikasi," bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip The Star.

Menurut Kementerian Pemerintah Lokal dan Perumahan, kedua helikopter itu menjalani latihan flypast untuk TLDM Fleet Open Day yang dijadwalkan di pangkalan pada bulan Mei.

Sebuah video dari insiden itu menunjukkan salah satu helikopter memotong rotor helikopter lainnya sebelum keduanya menghantam daratan.

Dua helikopter yang bertabrakan adalah Eurocopter AS555SN Fennec dan Agusta-Westland AW-139.

Helikopter Agusta menghantam tangga di Stadion TLDM sementara helikopter Fennec menghantam kolam renang di kompleks olahraga.

Kedua helikopter menjalani pelatihan untuk flypast perayaan Hari Angkatan Laut ke-90.

Menurut laporan media setempat, tiga kru sedang berada di dalam helikopter Fennec sementara ada tujuh kru di atas helikopter Agusta. (mas)

  ✪ sindonews  

TNI AL Persiapkan KRI R. E. Martadinata untuk RIMPAC 2024

⚓️ Di Hawaii KRI REM 331 ketika menguji rudal hanud Mica (TNI AL)

Komando Armada (Koarmada) II TNI Angkatan Laut (TNI AL) mempersiapkan KRI Raden Eddy Martadinata-331 untuk mengikuti latihan bersama Rimpac dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (USINDOPACOM) di Hawaii, Amerika Serikat, pada Juni 2024.

Panglima Koarmada II Laksamana Muda Ariantyo Condrowibowo dalam rapat di Markas Komando Koarmada II, Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Senin, mendengar rencana garis besar (RGB) latihan bersama Multirateral Rim Of The Pacific (Rimpac) Tahun Anggaran 2024 dari Komandan KRI R. E Martadinata yang juga bertugas sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Rimpac 2024 Kolonel Laut (P) Adam Tjahja Saputra.

Dalam paparannya kepada Pangkoarmada II, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan Koarmada II TNI AL di Jakarta, Senin, Kolonel Adam menyampaikan rencana latihan yang kemungkinan bakal melibatkan 43 kapal perang dan lima kapal selam dari dua negara, termasuk KRI R. E Martadinata, yang merupakan bagian dari Satuan Kapal Eskorta Koarmada II.

Tidak hanya itu, TNI AL juga bakal mempersiapkan 43 prajurit dari Korps Marinir TNI AL dan tujuh prajurit dari pasukan elite TNI AL Komando Pasukan Katak (Kopaska).

Dalam paparan yang sama, dia juga menjelaskan Satuan Tugas Rimpac, yang rutin dikirim oleh TNI AL tiap dua tahun sekali ke Hawaii, merupakan wujud eratnya hubungan dan kerja sama antara TNI Angkatan Laut dan militer Amerika Serikat, utamanya Komando Pertahanan Gabungan AS di Indo-Pasifik (USINDOPACOM).

Dia melanjutkan latihan bersama itu pun bertujuan meningkatkan kemampuan profesionalisme personel TNI AL dalam melaksanakan operasi dan latihan bersama berskala internasional, meningkatkan kemampuan operasi laut jarak jauh dan penyiapan dukungan logistik tempur, serta meningkatkan kemampuan TNI AL dalam mendukung kebijakan pemerintah guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Dalam rapat yang sama, Pangkoarmada II menginstruksikan jajaran prajuritnya yang terlibat dalam latihan itu untuk mempersiapkan diri maupun alutsista yang akan digunakan dengan baik. Laksda Ariantyo juga meminta mereka memanfaatkan kesempatan itu sebagai pengalaman dalam penugasan karena itu dapat menambah wawasan untuk menjadi semakin profesional.

Latihan bersama Rimpac tahun ini rencananya juga diikuti oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI. Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Irvansyah menyampaikan rencana keikutsertaan Bakamla di Rimpac 2024 saat dia bertemu Wakil Komandan Coast Guard Amerika Serikat (USGC) Laksamana Steven D. Poulin di Washington D. C., Amerika Serikat, 9 Maret 2024.

 ⚓️ 
antara  

Senin, 22 April 2024

PAL Aerospace Unveiled P-6 Multi-Mission Maritime Patrol Aircraft

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ6VF5Ihjo87STOUUvHGVOPsAbaRslOAdPN7XmgUlnHHL6ZYlCc-lBd_LJQCVOEsI8Uhh4necFIVB7r4xmZT616V-yTCdcwXaZFtWkwXm6nqqzBV65r8f58PAKeTzuiQkVdAYLLV1H5W8p01JkVa_nbgFHSNWaBzuzH-bD37T295r99Lr3KMbuOp6kpcdf/s1024/IDEX23-PAL-Aerospace-P6_02.jpgP6 MPA (PAL Aerospace) 🛩At IDEX 2023 PAL Aerospace unveiled its P-6 multi-mission maritime patrol aircraft, based on the Canadian Bombardier Global 6500 business jet. With the increasing interest in balancing maritime domain surveillance and anti-submarine warfare against the proliferation of combat underwater platforms, Middle East countries are looking to new aerial platforms as the legacy Boeing P-8A Poseidon is nearing the end of its production cycle.

“It is time to address the next-gen MPA gap,” Keith Stoodley, Chief Executive Officer PAL Aerospace Services Aircraft Maintenance LLC, told EDR On-Line, referring to the debutante P-6 MPA solution. “The P-6 MPA brings next-gen technology, and regional expertise to the table, providing nations with a highly adaptable and advanced blue-water maritime patrol solution. Our strategic partnerships with industry leaders and the synergy of our P-4 and P-6 platforms demonstrate our commitment to delivering exceptional products and services that are tailored to the evolving needs of maritime domain surveillance and anti-submarine warfare.” As part of the global PAL Group of companies, PAL Aerospace Services Aircraft Maintenance is an Emirati-owned company based in Abu Dhabi that will support the ‘Centre of Excellence’ in the UAE for Special Mission Aircraft in-service support, integration, modification, manufacturing, and training.

The new Bombardier Global 6500-based P-6 multi-mission MPA is based on the experience accumulated by PAL Aerospace with special missions configured platforms mainly devoted to maritime duties. The P-6 MPA concept is designed to be highly adaptable to customers’ requirements, featuring an architecture that can readily integrate with an array of systems and sensors from multiple vendors. The Bombardier platform is expected to be equipped with a next generation mission system software integrated by PAL Aerospace, according to company documentation.

PAL and Thales signed a strategic agreement for the development of a new mission management system software on 30 March 2022 during the Defence Services Asia Exhibition & Conference at Kuala Lumpur, Malaysia. “Together we are ready to co-develop the next generation of mission systems that will innovate how multi-mission MPAs save lives, defend territorial waters, and build maritime domain awareness,” said Stoodley at the time of signing.

The agreement between PAL Aerospace and Thales leverages decades of diverse special mission solutions to co-develop mission-ready capabilities. Targeted capabilities include machine learning, computer vision, optionally/remotely piloted aircraft systems support, underwater warfare defence and integration of space-based data into a complete mission lifecycle for dissemination in a common operating picture. According to the joint statement, the development of these capabilities will be based cooperatively at PAL Aerospace and Thales facilities, supporting industry, economic growth, and high-skilled jobs in Canada, UAE, and France.

https://www.edrmagazine.eu/wp-content/uploads/2023/03/IDEX23-PAL-Aerospace-P6_03.jpgP6 MPA (PAL Aerospace) 🛩
The P-6 MPA main cabin layout includes five operator workstations, although the aircraft can accommodate between three and eight of those. The fact that the mission management system and workstations arrangement were inspired by those developed for the company’s UAE Q400-based P-4 MPA will considerably ease training issues and crew flexibility. The two platforms are seen as complementary products. The P-4 MPA has been conceived as a littoral ASW aircraft whereas the P-6 MPA is designed as a blue-ocean ASW asset.

Videos and slides presented during IDEX showed a Global 6500 platform equipped with an underbelly extended and large gondola capable to accommodate a flexible bay for air droppable payloads, including weapon systems and SAR kits, alongside sensors and communications antennas. The forward area of the gondola was shown hosting a surface surveillance radar as well as self-protection sensors followed by a multi-purpose bay, while the mid and rear sections hosted an Electro-Optical/Infrared (EO/IR) retractable turret, communications, Electronic Support Measures and communication intelligence (COMINT) antennas, and the remaining self-protection sensors and equipment.

According to the released video, the maritime patrol mission sensors suite will include a latest generation surface surveillance radar, fitted with an AESA (Active Electronically Scanned Antenna)-equipped antenna, and an EO/IR turret alongside ESM , Automatic Identification System (AIS), in addition to an extendable rotary sonobuoys launcher , alongside a magnetic anomaly detector (MAD) system. The aircraft will also be equipped with a defensive aid subsystem including radar and infrared warning receivers, two Directional Infrared Countermeasures (DIRCM) turrets to provide 360° coverage and chaff/flare dispensers. The communications suite includes V/UHF, Link 16 data link, Leo OneWeb satellite communication (SATCOM), L-band Iridium SATCOM and MIMO Mesh IP Line-of Sight (LoS) data link, which antennas are positioned above and underneath the fuselage. A SATCOM antenna (SES/Iridium GX) is also installed on top of the stern vertical rudder. According to available rendering each wing is fitted with two underwing stations that in the image are armed respectively with a guided bomb on the inner pylon and an MBDA Sea Venom/ANL antiship missile on the outer one. In the video the P-6 MPA underbelly flexible bay was shown capable to accommodate up to four lightweight torpedoes.

According to the video, the P-6 MPA will have an unarmed range of 1,200 km with a time on station at this distance of 4 hours. Thanks to these capabilities the platform can patrol a vast area of the Indian Ocean, including the Horn of Africa waters, alternatively spending many hours armed with torpedoes and anti-ship missiles in the Persian/Arabian Gulf and Northern Arabian Sea.

Although company representatives did not explicitly refer to customer requirements in the Middle East region, a number of local air forces are reported to be looking to enhance their MPA/ASW and maritime ISR capabilities. It is known that the legacy P-8A was offered to Saudi Arabia, and other GCC nations have similar surface and underwater requirements. Moreover, with the company having a foot in the UAE and the other in Canada, PAL Aerospace is following closely the Canadian Department of National Defence process to replace its fleet of CP-140 Auroras through the Canadian Multi-Mission Aircraft (CMMA) programme.

 Video from Youtube : 


  EDR Magazine  

KSAL Paparkan Daftar Tambahan Prioritas Alutsista TNI AL 2025-2044

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGAqRVuzFWHtROttkaWa1QMPIgru1MGDMdANmDAKNZlAXn0fwUlLrlfQ0brwDHj7KIBqncBYJ3H48rhxQLRGRterlt-UROn1Y8iiw2O92cZeO-Og6do27XmzS1Q6mxFfvHe2ktaDaJ4yT-rVuI5POboIZ6QAwCwEEHPTskgmlZq1_mLNZiO4MxuesHbAW9/s680/@omdhil_IAAgElC.jpgKSAL Laksamana Muhammad Ali memaparkan gambaran penambahan sejumlah alutsista TNI AL untuk pembangunan postur kekuatan pada periode 2025-2044, Jakarta, Jumat (19/4). (@omdhil1)

K
epala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menyampaikan gambaran sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dibutuhkan dalam rencana pembangunan postur kekuatan TNI AL 2025-2044.

Hal tersebut disampaikan oleh Ali saat menghadiri kegiatan silaturahmi dan halal bihalal para KSAL dari masa ke masa serta para keluarga besar TNI AL, Jakarta, Jumat (19/4).

Tampak sejumlah alutsista yang bakal diprioritaskan untuk pengembangan kekuatan TNI AL dalam 20 tahun ke depan, di antaranya kapal selam Scorpene, kapal patroli multiguna atau Offshore Patrol Vessel (OPV) PPA dari Italia hingga rencana penambahan kapal perusak (destroyer).

Pada daftar alutsista tersebut, juga terdapat pesawat nirawak pengintai atau Unmanned Aircraft Vehicle (UAV) ScanEagle yang dilengkapi dengan kamera optik dan inframerah, sistem pertahanan pesisir (coastal defence) hingga pesawat patroli maritim multi-misi (MPA) P-6.

Tak hanya itu, rencana belanja alutsista untuk kekuatan TNI AL juga meliputi pesawat nirawak bersenjata atau Unmanned Combat Aircraft Vehicle (UCAV) Bayraktar Akinci jenis High Altitude Long Endurance (HALE) dan UCAV Bayraktar TB-2 jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) dari Turki.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ6VF5Ihjo87STOUUvHGVOPsAbaRslOAdPN7XmgUlnHHL6ZYlCc-lBd_LJQCVOEsI8Uhh4necFIVB7r4xmZT616V-yTCdcwXaZFtWkwXm6nqqzBV65r8f58PAKeTzuiQkVdAYLLV1H5W8p01JkVa_nbgFHSNWaBzuzH-bD37T295r99Lr3KMbuOp6kpcdf/s1024/IDEX23-PAL-Aerospace-P6_02.jpgPesawat P6 MPA (PAL Aerospace)

Kemudian, tercatat daftar keinginan TNI AL untuk mempunyai kapal perang Landing Helicopter Dock (LHD) hingga penambahan kendaraan tempur (ranpur) untuk Korps Marinir.

Ali mengatakan, tahap penyusunan postur kekuatan TNI AL 2025-2044 telah dimulai secara paralel.

Diharapkan dengan postur tersebut, perencanaan pembangunan kekuatan TNI AL akan dapat diwujudkan untuk mendukung visi Indonesia emas 2045, yaitu mewujudkan negara maritim yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan,” kata Ali, dikutip dari keterangan Pasmar 1, Minggu (22/4).

Sebelumnya, beberapa waktu terakhir ini TNI AL resmi akan diperkuat dengan penambahan sejumlah alutsista baru, yakni pembangunan dua unit kapal selam Scorpene Evolved dari Prancis hingga kedatangan dua unit kapal OPV kelas Thaon di Revel (PPA) dari Italia.

Ali sempat mengungkapkan, pembangunan dua unit Scorpene Evolved sesuai dengan kebutuhan TNI AL, terlebih kapal selam tersebut merupakan generasi terbaru alias kapal terbaik yang dibuat Naval Group, Prancis saat ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEdQkoPf335McO__0UbAVYg4CW_16pwmOEvJ3W5JIwCEfxE5yDuEkKLY6yVGgh5dTHyGXs-zT-JB6Vl1ZoTgFO5RS4aVRuS8KOzvQXPt4a2vOvOA-qZZNvwhReRWHvz8l3BZk4AloQJD7hDRAp0ZAanZYKeMnNrX_NdGt3KztRfHRFCxbzHrmkqdW81Bk/s720/LHD%20PAL.pngKonsep LHD PAL Indonesia (BUMN)

Ya, sudah sesuai dengan kebutuhan. Jadi, kami sudah beberapa kali rapat dengan Naval Group, Prancis, dan mereka memberikan kemudahan-kemudahan dan meyakinkan kapal yang diproduksi itu canggih. Jadi, bukan Scorpene yang biasa, melainkan Evolved, generasi terbaru,” ungkap Ali, beberapa waktu lalu.

Tak hanya Scorpene, TNI AL juga menantikan kedatangan OPV kelas Thaon di Revel pada Oktober 2024 dan April 2025 untuk memperkuat tugas keamanan dan pertahanan kedaulatan perairan Indonesia, khususnya di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I.

Pangkoarmada I Laksamana Muda Yoos Suryono mengungkapkan rencana untuk mengajukan kajian akademis kepada Markas Besar TNI AL (Mabesal) terkait kebutuhan penempatan OPV PPA dari Italia tersebut untuk di wilayah kerja perairan bagian barat.

Ia mengatakan alasan membutuhkan penempatan unit OPV kelas Thaon di Revel itu dikarenakan konsentrasi geografi dan luas wilayah kerja Koarmada I, terlebih di perairan Natuna Utara hingga banyaknya kegiatan ilegal yang terjadi di Selat Malaka.

Dari konsentrasi geografi dan luas wilayah yang jadi tanggung jawab Koarmada I, terlebih lautan Natuna Utara dan ancaman juga di utara, pengungsi Rohingya dan banyak kegiatan ilegal di Selat Malaka, tentu sangat perlu,” katanya.
(at)

  ★
IDM  

Minggu, 21 April 2024

KSAL Peringati Tiga Tahun KRI Nanggala

⚓️ Bersama 4 Pemimpin AL Dunia KSAL dan 4 Pemimpin AL Dunia Peringati Tiga Tahun KRI Nanggala (Kpmpas)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali memberikan penghormatan kepada para arwah pengawak KRI Nanggala-402 yang dinyatakan patroli abadi (On Etemal Patrol) dalam peringatan Hari Bakti Hiu Kencana bersama empat negara sahabat.

"Seperti yang sudah disaksikan tadi, acara penghormatan kepada KRI Nanggala-402 yang tenggelam pada 21 April 2021, dan ini diperingati sebagai Hari Bakti Hiu Kencana, saya bersama dengan beberapa Kepala Staf negara sahabat, dari Malaysia, Australia, Korea Selatan dan Vietnam," ucapnya usai kegiatan di Monumen KRI Nanggala-402 Ujung Koormada II Surabaya, Jawa Timur, Minggu. KSAL keempat negara sahabat tersebut antara lain, KSAL Australia VADM Mark Hammond, KSAL Korea Selatan yang diwakili Superintendent of ROK Naval Academy RADM Lee Su-Youl, KSAL Malaysia Admiral Tan Sri Abdul Rahman dan wakil KSAL Vietnam RADM Nguyen Dihn Hung.

Kehadiran negara sahabat dalam peringatan yang bertemakan "Commemoration The Service And Sacrifice Of Crew KRI Nanggala-402" tersebut, lanjutnya, merupakan wujud dari kebersamaan dari persahabatan negara-negara sahabat yang juga berkontribusi dalam menolong dan mengevakuasi KRI Nanggala-402.

"Kejadian ini tentu saja sangat menyedihkan tapi ini diperingati bahkan disampaikan rasa bela sungkawa dari berbagai negara termasuk negara sahabat yang tadi saya sebutkan, saya ucapkan terima kasih kepada teman teman yang tadi turut memperingati Hari Bakti Hiu Kencana ini," katanya.

Sebelumnya, dalam kegiatan "Commemoration The Service And Sacrifice Of Crew KRI Nanggala- 402" tersebut juga telah dilaksanakan peluncuran buku "Diplomasi Sang Hiu Kencana" oleh KSAL Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.

Buku tersebut memiliki nilai abadi sebagai implementasi Naval Diplomacy TNI Angkatan Laut.

Perlu diketahui, KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam Type 209/1300 yang dipesan oleh pemerintah Republik Indonesia pada 2 April 1977 dari Jerman yang diluncurkan 10 September 1980.

Peresmian penggunaannya dilakukan oleh Menteri Pertahanan Keamanan atau Panglima Angkatan Bersenjata saat itu, yakni Jenderal TNI Mohammad Jusuf pada 21 Oktober 1981 di Dermaga Ujung Surabaya.

Pada tahun 2021, dalam sebuah operasi yang di dalamnya terdapat rencana penembakan torpedo kepala perang, KRI Nanggala-402 dinyatakan patroli abadi di perairan Laut Bali dalam melaksanakan tugas negara.

Selama pengabdiannya di TNI AL, KRI Nanggala-402 telah melaksanakan berbagai operasi dalam menjaga kedaulatan NKRI dan menegakkan wibawa pemerintah Indonesia di mata negara lain.

 ⚓️  antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...